contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Jumat, 02 Januari 2009

[ 30/07/2007 - 02:01 ]


Rafah - Infopalestina: Penderitaan lebih dari 6000 warga Palestina di perbatasan Mesir – Rafah makin parah. Mereka yang terkatung-katung di sana tetap menolak intruksi dari Ramallah.

Kondisi kesehatan mereka dari berbagai usia semakin menurun. Tercatat sekitar 30 kasus meninggal. Anak-anak terutama bayi yang menyusui merasakan penderitaan tak terperikan. Pemindahan perlintasan dari Rafah ke perlintasan Israel hanya menimbulkan derita tak terkira bagi warga Palestina.

Di antara korban meninggal adalah Ahmad Ramadhan (44) yang menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu (28/07) setelah terserang kanker ketika terkatung-katung di perlintasan Rafah karena ditutup Israel. Ironisnya justru presiden Abbas ikut mendukung sikap Israel mempersempit perlintasan dan Jalur Gaza serta mengubahnya menjadi penjara besar.

Korban lainnya adalah Ahmad Ali Shunan (29) dan ibu tiga anak meninggal pada 19 Juli lalu setelah terkatung-katung di perlintasan Rafah.

Kondisi tragis bukan saja dalam masalah kesehatan dan pangan tapi juga kondisi ekonomi bagi ribuan warga Palestina di sana. Dimana mereka kehilangan harta karena terkatung-katung di perlintasan. Sebagian besar mereka mengaku menjual barang-barang mereka seperti jam tangan, HP bahkan pakaian di koper. Dr. Abdul Fattah, kepala kafilah milik Asosiasi Dokter Arab menyatakan kondisi kemanusiaan di sana bisa menyebabkan kehancuran psikologi.

Bahkan seorang wanita Khaulah Shalah (24) melahirkan di perlintasan Selasa (17/07) di RS dekat di perlintasan perbatasan Mesir Rafah saat menunggu di sana.


Jubir Mesir: Ramallah bertanggungjawab

Kondisi seperti ini disampaikan jubir Palestina menyampaikan kepada pihak Mesir. Maka pihak jubir resmi Mesir menyatakan, penutupan perlintasan Rafah akibat tuntutan Ramallah dan tim Abbas – Fayyadl. Pihak Mesir sebenarnya mampu membukan perlintasan itu karena masih dalam wilayah bersama Palestina – Mesir namun dengan kesepakatan Palestina. Padahal Uni Eropa juga sudah setuju pembukaan perlintasan Mesir – Rafah. Pihak Mesir juga sudah meminta kepada Israel dan Abu Mazen namun mereka enggan.

Bahkan lebih jauh dari itu Abbas dan timnya menghalangi pihak internasional yang ingin meringankan penderitaan warga Palestina di perlintasan. Caranya adalah dengan memerintahkan delegasi Palestina yang ada di PBB untuk tidak meloloskan keputusan DK PBB yang meminta agar membebaskan warga Jalur Gaza dari embargo dan memberikan jalan kepada warga di perlintasan Rafah.

Aksi solidaritas Mesir

Kondisi tragis yang dialami warga Palestina di perlintasan Rafah mengundang simpati warga Mesir. Hal itu diwujudkan dengan mengutus serangkaian bantuan terutama oleh komite bantuan di bawah Asosiasi Dokter Arab. (h-atb)

0

0 komentar:

Shopping Online

Powered By Blogger

Dr kecil udah ska ikut nyokap badminton,, alhasil jd gni dech ktularan suka hehe...Sempet masuk SGS Elektrik tp udah kluar skarang heuh nyesel bgt :D


About Me

Links

Followers